KEHADIRAN ISLAM MENDAMAIKAN BUMI NUSANTARA




 1.Awal Masuknya Islam di Nusantara
     Agama Islam telah ada di Indonesia sejak abad pertama Hijriyah (7 Masehi).  Agama ini masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan.  Sebelum Islam datang, nusantara berada dalam pengaruh agama Hindu-Budha.  Keberadaan para pemeluk ajaran Islam menjadi lebih jelas pada abad-13 yang ditandai dengan berdirinya Kerajaan Samudra Pasai di Aceh.  Proses masuknya Islam di Indonesiabertahan secara bertahap melalui banyak jalan.  Teori-teori tentang kedatangan Islam ke Indonesia antara lain :
a)      Teori Mekah
Menurut teori ini proses masuknya islam adalah langsung dari mekah atau arab yang terjadi  pada abad  pertama.  Para pedagang dari Timur Tengah memiliki misi dagang dan sekaligus berdakwah. Bahkan berdakwah menjadi motivasi utama mereka datang ke Indonesia.
b)      Teori Gujarat
Teori ini mengatakan bahwa kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad ke 7 Hijriyahatau abad ke-13 Masehi.  Gujarat terletak di India bagian barat, berdakatan dengan laut arab.
c)      Teori Persia
Teori ini mengatakan bahwa kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari daerah Persia atau Parsi (sekarang Iran). Sebagai buktinya, ada kesamaan tradisi yaitu tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro.
d)     Teori China
Menurut teori ini mengatakan bahwa kedatanga Islam ke Indonesia berasal dari pedagang Cina. Sebagai buktinya, raja Islam pertama di pulau jawa yaitu Raden Patah dari Bintoro Demak, merupakan keturunan Cina.


Para wali menyebarkan Islam di nusantara, khususnya di pulau Jawa.  Diantaranya wali sanga.  Berikut nama nama wali sanga :
1)      Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) diduga berasal dari Persia.
2)      Sunan Ampel (Maulana Rahmatullah) Sunan Ampel dianggap sebagai penerus cita cita dan perjuangan Sunan Gresik.
3)      Sunan Bonang (Maulana Makdum Ibrahim) Sunan Bonang merupakan putra dari sunan Ampel.  Sunan Bonang berupaya menyesuaikan dakwahnya dalam hal pewayangan dan music gamelan. 
4)      Sunan Giri (Raden Paku) dia merupakan seorang wali yang menyebarkan agama Islam dengan menitikberatkan pada bidang pendidikan agama Islam.
5)      Sunan Drajat (Maulana Syarifuddin) wali ini juga merupakan putra dari Sunan Ampel yang menggunakan seni sebagai media dakwahnya, yaitu pankur alat seni liptak.
6)      Suna Gunung Jati (Maulana Syarif Hidayatullah) merupakan Sunan yang berhasil menjadikan Cirebon sebagai kerajaan islam pertama di Jawa barat.
7)      Sunan Kudus (Maulana ja far Shodiq) dia dikenal sebagai Sunan Kudus karena dia memiliki ilmu tauhid dan fikih.
8)      Sunan Kalijaga (Maulana Muhammad Syahid) wali ini berdakwah dengan sarana wayang kalif yang memuat nilai keislaman. Dia merupakan pencipta lagu dandanggula.
9)      Sunan Murai (Maulana Umar Said) merupakan putra dari sunan kalijaga berkedudukan di gunung Murai, Kudus.  Sunan Murai merupakan pencipta lagu Kinanti dan sinom.
2. Cara-Cara Dakwah di Nusantara  
            a)  Perdagangan
    Proses penyebaran islam melalui jlur perdagangan dilakukan pada abad ke 7   sampai  abad 16 M.  para pedagan muslim menggunakan kesempatan itu untuk berdakwah    menyebarkan agama islam. Banyak pedagang muslim yang singgah dan tinggal di Indonesia.  Lambat laun tempat tinggal mereka berkembang menjadi perkampungan muslim.
b)  Perkawinan
     Sebagian pedagang islam yang bermukim ada yang menikah dengan wanita pribumi terutama putri bangsawan atau putri raja. Dan dari pernikahan itu mereka mendapatkan keturunan.

c)  Pendidikan
     Para mubaligh mendirikan lembaga pendidikan Islam dibeberapa wilayah Nusantara.  Disanalah berlangsung pembinaan, pendidikan, dan kaderisasi bagi calon kiai dan ulama.  Mereka tinggal di pondok atau asrama dalam jangka waktu tertentu.  Setelah menelan pendidikan persantren mereka kembali ke kampong masing masing untuk menyebarkan agama Islam.
d)     Hubungan Sosial
      Islam mengajarkan persaman hak dan derajat bagi semua manusia karena kemuliaan manusia tidak ditentukan oleh kastanya melainkan ketakwanya kepada Allah Swt.  Islam juga mengajarkan umatnya untuk saling membantudan saling meringanlkan beban orang lain.  Dengan demikian ajaran islam semakin mudah diterima oleh penduduk Nusantara.
e)      Kesenian
      Sebelum Islam datang kesenian dan kebudayaan Hindu-Budha telah mengakar kuat ditengah-tengah masyarakat.  Kesenian tersebut tidak dihilangkan, tapi justru digunakan sebagai sarana dakwah.  Cabang cabang seni yang dikembangkan para penyebar islam diantaranya seperti seni bangunan, seni pahat dan ukir, seni musik dan seni sastra.

3. Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusantara
a)    Kerajaan Samudra Pasai
    Samudra Pasai terletak di Lhoksumawe, Aceh.  Berdiri pada abad ke 13 dan merupakan kerajaan islam pertama di Indonesia dengan raja pertama Sultan Malik Al- Saleh.  Masa kejayaan Samudra Pasai adalah pada saat diperintah oleh Sulthan Malik At-Tahir II dengan bukti, Samudra Pasai menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam.  Peninggalan sejarah kerajaan ini adalah mata uang emas dan makam Raja Malik Al-Saleh di Gedong Aceh Utara.  Pada tahun 1521 M kerajaan ini ditaklukan oleh Portugis.  Selanjutnya kerajaan Samudra Pasai mulai mundur dan berada dibawah kekuasan Kerajaan Aceh.  Kerajaan Samudra Pasai berakhir pada tahun 1524 M.
b)      Kerajaan Aceh
     Kerajaan Aceh terletak di tepi Selat Malaka yang berpusat di Kutaraja, Banda Aceh.  Berdiri pada abad ke 16 dengan raja pertama Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528).  Raja terkenal dari Aceh yang membawa ke zaman keemasan adalah Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Ia berhasil menaklikan Johor, Pahang, dan Kedah.  Pujangga yang terkenal dari Aceh antara lain Hamzah Fausuri, Syamsudin Sumatrani, Nurudin ar Raniri, dan Abdurrouf Singkel.  Para ulama inilah yang berhasil menerjemahkan Al Quran dalam bahasa Melayu.
c)      Kerajaan Demak  
    Kerajaan Demak terletak di muara Sungai Bintoro, Demak, Jawa Tengah.  Berdiri pada abad ke 16 dengan raja pertama Raden Patah.  Setelah wafat digantikan purtanya yaitu Adipati Unus yang memerintah dari tahun 1518-1521.  Demak mengalami kejayaan pada masa Sultan Trenggono. Sepeninggalan Sultan Trenggono, kerajaan Demak kacau karena adanya perebutan kekuasaan.  Akhirnya menantu Sultan Trenggonno yaitu Adiwijaya.  Sejak itu pusat pemerintahan dipindahkan ke Panjang pada tahun 1568. Peninggalan sejarah Kerajaan Demak, antara lain masjid agung Demak yang didirikan tahun 1478 oleh walisanga.
d)     Kerajaan Pajang (1568-1586)
    Kerajaan Panjang adalah penerus dari kerajaan Demak. Raja pertama kesultanan ini adalah Jaka Tingkir yang berasal dari Pengging, di lereng Gunung Merapi.  Pada waktu Sultan Hadiwijaya berkuasa di Panjang , Ki Ageng Pemanahan diangkat menjadi bupati di Mataram sebagai imbalan atas keberhasilanya menumpas Aria Panangsang.  Ki Ageng Pemanahan  wafat pada tahun 1575M. 
     Pangeran pangiri datang menyerbu Pajang untuk merebut tahta.  Hal ini ditentang keras oleh para bangsawan Pajang yang berkerja sama dengan Sutawijaya dari Mataram. Akhirnya, Pangeran Pangiri berserta pengikutnya dapat dikalahkan dan diusir dari Pajang.  Setelah suasana aman, Pangeran Benowo menyerahkan tahta kepada Sutawijaya.  Sutawijaya kemudian memindahkan pusat pemerintahanya ke Mataram.
e)      Kerajaan Mataram Islam ( abad 17-19)
kerajaan Mataram Islam berdiri pada tahun 1586 dan raja pertamanya adalah Sutawijaya yang bergelar “ Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama” artinya Panglima Perang dan Ulama Pengatur Kehidupan Beragam. Pusat Kerajaan ini terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Kerajaan Mataram mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1645). Pada masa Sultan Agung banyak prestasi besar yang dicapai, antara lain sebagai berikut.
·         Memperluas daerah kekuasaannya meliputi Jawa-Madura (kecuali Banten dan Batavia), Palembang, Jambi, dan Banjarmasin.
·         Mengatur dan mengawasi wilayahnya yang luas itu langsung dari perintah pusatnya (Kota Gede).
·         Melakukan kegiatan ekonomi yang bercorak agraris dan maritime.
·         Melakukan mobilisasi militer secara besar-besaran.
·         Mengubah perhitungan tahun Jawa Hindu (Saka) dengan tahun Islam (Hijriah).
·         Menyusun karya sastra yang cukup terkenal, yaitu Sastra Gending dan kitab suluk.
·         Menyusun kitab undang-undang baru.

f)       Kerajaan Banjar

     Kerajaan Banjar adalah kerajaan Islam di pulau Kalimantan, tepatnya di provinsi Kalimantan Selatan saat ini.  Kerajaan ini berdiri pada tahun 1526 M dengan Sultan Suriansyah sebagai sultan pertama.  Wilayah kekuasaan kerajaan banjar meliputi Banjarmasin, Martapura, Tanah Laut, Margasari, Amandit, Alai, Marabahan, Banua Lima, serta daerah hulu sungai Barito.  Wilayah kekuasaan Kerajaan Banjar semakin luas hingga ke Tanah Bambu, Pulau Laut, Pasir, Berau, Kutai, Kotawaringin, Landak, Sukadana, dan Sambas.  Kerajaan Banjar runtuh pada saat berakhirnya Perang Banjar pada tahun 1905M.

g)      Kerajaan Gowa-Tallo    
 Kerajaan ini terletak di Somba Opu, Makassar, Sulawesi Selatan.  Raja Gowa bergelar Daeng, dan raja Tallo bergelar Karaeng.  Raja Gowa Daeng Manrabia (Sultan Alaudin) dan raja Tallo yaitu Matoaya (Sultan Abdullah Awalul Islam) menyatakan pengabungan dua kerajaan menjadi dwi tunggal.  Raja terkenal dari Gowa-Tallo adalah Hasanudin (1653-1669), karena ketegasannya Belanda menjuluki Sultan Hasanudin dengan sebutan Ayam Jantan dari Timur.  Kehancuran Gowa-Tallo karena penghianatan Raja Arupalaka dari Bone.

h)     Kerajaan Ternate-Tidore
Kerajaan ini terletak di Sampalu, Ternate dan Pulau Tidore di Maluku Utara. Berdiri pada abad ke 16 dengan raja pertama Sultan Zainal Abidin (1486-1500).  Raja terkenal Ternate adalah Sultan Hairundadan Sultan Baabulah yang gigih melawan dan mengusir Portugis dari Maluku (1536-1583).  Hasil utama Kerajaan Ternate dan Tidore adalah cengkih dan pala.  Tidore didirikan oleh Sultan Mansur.  Raja Tidore yang terkenal adalah Sultan Nuku.
 
   
                                         








Komentar

  1. Bagus. Tapi panjang bener 😌😌😌😓😭😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah eta! Panjang bener dah satu buku penuh wkwkwk

      Hapus
    2. Kalau panjang nya segini mah bukan kesimpulan namanya
      Panjang baget 😭😭 tp ini membantu kok maksih ya 😊😊😊

      Hapus
  2. Itu yang terakhir bukannya Sunan Muria ya?

    BalasHapus
  3. Panjang sekaliii aku di suruh tulis semua :')

    BalasHapus
  4. Makasih ya kak walaupun ini banyak tpi juga membantu saya 🙋😗

    BalasHapus
  5. Makasih kak ini sangat membantu ya walaupun banyak 😇😅 Thanks you kak

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Sunan muria gak sih?

    BalasHapus
  8. Panjang amat tapi gak papa ini sangat membantu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desa Selopanggung

Resensi Buku “Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar”